
Ia juga mendapat kontroversi dari pemulangan dan karantina WNI dari Wuhan karena lokasi karantina terlalu dekat dengan pemukiman penduduk, meskipun pemerintah Indonesia telah meyakinkan warga bahwa WNI yang dipulangkan tidak terinfeksi. Setelah masa karantina 14 hari, seluruh WNI dideklarasikan sehat dan tidak terinfeksi COVID-19.
Terawan juga dikritik karena menyatakan bahwa flu biasa lebih berbahaya daripada COVID-19, dengan menyatakan bahwa flu biasa memiliki jumlah kematian lebih tinggi dari COVID-19.
Terawan juga dikritik karena sikap “arogan” dan “anti-sains” dalam menangani krisis COVID-19 di Indonesia. Pada April 2020, saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih merekomendasikan agar masker hanya digunakan oleh orang sakit.(*)