MOESLIM.ID | Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan agar kita tidak melakukan sesuatu yang menujukkan tasyabbuh atau meniru-niru orang kafir seperti kaum musyrikin, kafirin dan sejenisnya yang menyembah selain Allah.
Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tiba di Madinah, kemudian beliau mendapatkan para penduduk Madinah merayakan dua hari raya Jahiliyah, maka beliau Shallallahu alaihi wasallam mengingatkan:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ
“Sesungguhnya Allah telah mengganti hari raya kalian dengan dua hari raya yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha”.
Begitu pula ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka beliau Shallallahu alaihi wasallam berkata di hadapan para sahabatnya:
خَالِفُوا الْيَهُودَ صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ
“Selisihilah (berbedalah dengan) Yahudi, berpuasalah kalian sehari sebelumnya, atau sesudahnya”.
Kemudian para sahabat membuat penetapan kalender sebagai pijakan mu’amalah keseharian kaum Muslimin, maka serta merta para sahabat tersebut meninggalkan kalender Masehi, Farisi dan selainnya, kemudian sepakat menetapkan kalender Hijriyah sebagai dasar perhitungan, yaitu dimulai dari hijrahnya Nabi, dari Mekkah ke Madinah.