MOESLIM.ID | Salman Al Farisi adalah seorang lelaki Persia dari Negeri Ashfahan. Ia sangat lekat dengan ajaran Majusiah, sampai bertugas sebagai penjaga sulutan api, yang selalu menyalakannya, tidak membiarkannya padam meskipun sejenak. Orang tuanya seorang kepala distrik, mempunyai ladang yang luas.
Berita tentang hijrah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang dibangkitkan di tanah Arab ke Madinah sudah tersiar. Saat pertama kali mendengar berita itu, Salman sedang berada di atas pohon kurma milik majikannya. Sedangkan majikannya sedang duduk.
Tiba-tiba kemenakan sang majikan ini datang dan berdiri di hadapannya, sambil berkata: “Semoga Allah memerangi Bani Qailah. Demi Allah, mereka sekarang berkumpul di Quba, mengelilingi seorang lelaki yang datang dari Mekah hari ini, yang mengaku dirinya seorang Nabi”.
Ketika Salman mendengarnya, seluruh tubuhnya gemetar, sampai mengira hampir jatuh menimpa majikan yang berada di bawahnya. Lalu Salman turun dari pohon kurma, dan bertanya kepada kemenakan si majikan: “Apa yang engkau katakan? Apa yang engkau katakan?”
Sang majikan marah dan menampar pipinya dengan pukulan yang sangat keras, lantas berkata, ”Apa urusanmu dengannya?. Teruslah bekerja!”.