
Pengaruh bahasa Arab dalam penamaan celana ini menunjukkan bagaimana perdagangan dan penyebaran agama Islam turut menyebarkan gaya berpakaian ini ke berbagai penjuru dunia.
Celana sirwal menjadi simbol dari nilai-nilai tradisional yang mengedepankan kesederhanaan dan kesopanan, sesuai ajaran dalam Islam.
Nilai-nilai kesopanan dalam Islam tercermin jelas dalam desain celana sirwal. Potongannya yang longgar memastikan bahwa pemakainya merasa nyaman sekaligus tetap menjaga aurat, sesuai dengan prinsip berpakaian dalam ajaran Islam.
Celana ini kerap dipilih untuk aktivitas sehari-hari maupun acara keagamaan karena estetika dan makna kulturalnya yang mendalam.
Dalam banyak budaya, penggunaan celana sirwal juga melambangkan identitas kultural dan komitmen terhadap nilai-nilai spiritual. Hal ini menjadikannya lebih dari sekadar pakaian, tetapi juga simbol keberagaman budaya yang kaya akan makna historis dan religius.