Moeslim.id | Allah subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan bagi setiap kewajiban, sunnah yang sejenis agar orang mu’min bertambah imannya dengan melakukan yang sunnah, dan menyempurnakan yang wajib pada hari kiamat, karena kewajiban-kewajiban mungkin ada yang kurang.
Shalat ada yang wajib dan ada yang sunnah, puasa ada yang wajib dan ada yang sunnah, demikian pula haji, sedekah dan lainnya, dan seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan yang sunnah-sunnah sehingga Allah mencintainya.
Shalat sunnah rawatib adalah shalat yang dilakukan sebelum atau setelah shalat fardhu. Fadhilah shalat sunnah rawatib yaitu;
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي للهِ تعالى كُلَّ يَومٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً؛ تَطَوُّعاً غَيْرَ الفريضة؛ إلَّا بَنَى الله لَه بَيْتاً فِي الجَنَّةِ
“Tidaklah seorangpun hamba muslim melakukan shalat sunat karena Allah Ta’ala setiap hari 12 rakaat melainkan Allah dirikan rumah untuknya di surga”. (HR. Muslim: 728)
Fadhilah qiyamullail yaitu sebagaimana Allah Ta’ala berfirman;
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan penuh harap, serta mereka menafkahkan apa pun rejeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan”. (QS. As Sajdah: 16-17)









