Ibadah Adalah Tauqifiyah, Berikut Makna dan Penjelasannya

Semangat shalat tahajjud. (Foto: Net)

Yaitu, bersamaan kedustaannya dan berdusta (atas nama Allah), dia berniat menyesatkan hamba-hamba Allah dari jalan Allah, dengan tanpa bukti dari Allah, tanpa penjelasan, tanpa akal, dan tanpa riwayat (dari Rasul)”. (Tafsir Taisir Karimir Rahman, surat Al An’am ayat 144)

Setelah menyebutkan ayat 59 dan 60 surat Yunus, juga ayat 116 dan 117 surat an Nahl, Syaikh Muhamad bin Shalih Utsaimin rahimahullah berkata, sesungguhnya termasuk kejahatan yang besar, yaitu :

Seseorang mengatakan tentang sesuatu itu halal, padahal dia tidak mengetahui hukum Allah tentang sesuatu yang ia sebutkan itu. Atau seseorang mengatakan tentang sesuatu itu haram, padahal dia tidak mengetahui hukum Allah tentang sesuatu yang ia sebutkan itu.

Baca Juga:  Berapa Lama Jarak Antara Adzan dan Iqamah? Berikut Penjelasannya

Atau seseorang mengatakan tentang sesuatu itu wajib, padahal dia tidak mengetahui hukum Allah tentang sesuatu yang ia sebutkan itu. Atau seseorang mengatakan tentang sesuatu itu tidak wajib, padahal dia tidak mengetahui hukum Allah tentang sesuatu yang ia sebutkan itu.

Demikian ini merupakan kejahatan dan adab yang buruk terhadap Allah Azza wa Jalla. Wahai hamba Allah, engkau mengetahui bahwa hukum adalah milik Allah, tetapi bagaimana kemudian engkau mendahuluiNya?. Engkau berkata tentang sesuatu yang tidak engkau ketahui tentang agama dan syari’atNya?. Sesungguhnya Allah telah merangkaikan (larangan) berbicara tentang Allah tanpa ilmu dengan syirik. (Surat Al A’raf ayat 33).(Kitabul Ilmi, halaman 75-76).(*)