Moeslim.id | Mutaba’ah adalah meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam hal ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Orang yang telah bersyahadat bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah utusan Allah, maka syahadat tersebut memuat kandungan meyakini berita beliau, mentaati perintah beliau, menjauhi larangan beliau, dan beribadah kepada Allah hanya dengan syari’at beliau.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam, yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (pahala) hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab: 21)
Sehingga, siapapun yang beribadah dengan tidak mengikuti Sunnah (ajaran) Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, maka ibadahnya tersebut tertolak.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang membuat perkara baru di dalam urusan kami ini (agama), apa-apa yang bukan padanya, maka urusan itu tertolak”. (HR. Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718)