Moeslim.id | Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan panduan kepada manusia sebelum memulai membaca Al Qur’an, yaitu untuk memohon perlindungan (ta’awudz) kepada Allah dari godaan setan, dengan tujuan agar Allah mengusir setan dari bacaan tersebut serta menjauhkan dari godaannya.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala;
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”. (QS. An Nahl: 98-100)
Allah juga memerintahkan untuk mentadabburi Al Quran, karena dengan mentadabburinya, maka akan mendatangkan kekhusyu’an dan membuat kecintaan terhadap Ala Qur’an.
Kemudian janganlah menyelesaikan satu surat atau satu juz menjadi tujuan utama, tapi hendaklah yang dicari sebagai maksud pokok adalah tadabbur serta tafakkur dalam ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sedang dibaca.









