Bahaya! Ini Hukum Bertanya Kepada Dukun Atau Peramal

Hukum bertanya kepada dukun atau peramal. (Foto: Net)

MOESLIM.ID | Telah tersebar di tengah masyarakat orang-orang yang bergantung dengan dukun, peramal, penyihir dan semisalnya, untuk mengetahui masa depan, keberuntungan, mencari pasangan hidup, lulus dalam ujian dan perkara lainnya yang hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya telah menjelaskan kesesatan mereka, hukuman mereka di akhirat, dan sesungguhnya mereka tidak mengetahui yang gaib. Mereka hanya berbohong kepada manusia dan mengatakan yang tidak benar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga:  Sejarah dan Perkembangan Islam di Vietnam

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

عَالِمَ الْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ . إِلاَّمَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

“(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya”. (QS. Al Jinn: 26-27)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

قُل لاَّيَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ

Baca Juga:  Jatuh Cinta, Yuni Asal Bali Memilih Jadi Mualaf

“Katakanlah: ‘Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”. (QS. An Naml: 65)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

اجْتَنِبُوْا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ. قَالُوْا:يَارَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَأَكْلِ الرِّبَا وَأَكْلِ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ

“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan. Mereka bertanya: apakah itu, wahai Rasulullah? Beliau Shallallahu menjawab: ‘Menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan perang, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dari perbuatan dosa, tidak tahu menahu dengannya dan beriman kepada Allah’.” (Muttafaqun Alaih)