Hibah Menurut Syariat Islam, Berikut Hikmah dan Keutamaannya

Hukum hibah menurut syariat Islam. (Foto: Net)

MOESLIM.ID | Hibah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti pemberian yang dilakukan seseorang saat dia masih hidup kepada orang lain tanpa imbalan atau pemberian cuma-cuma, baik berupa harta atau bukan harta.

Sedangkan pengertian hibah menurut para Ulama ahli fikih, disampaikan syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah dengan ungkapan:

تَبَرُّعٌ بِالْمَالِ فِيْ حَالَةِ الْحَيَاةِ وَ الصِّحَّةِ

“Pemberian harta cuma-cuma dalam keadaan hidup dan sehat”. (Minhajus Salikin, hlm 175)

Dengan demikian pengertian hibah adalah pemberian yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak lain yang dilakukan ketika masih hidup dan dalam keadaan sehat. Serah terima harta yang diberikan itu dilakukan pada waktu penghibah masih hidup.

Baca Juga:  Sekilas Tentang Khulu, yaitu Gugatan Cerai Dalam Islam

Hibah adalah istilah syariat Islam yang sudah menjadi perbendaharaan bahasa Indonesia, sehingga istilah-istilah ini bukan lagi suatu yang asing. Hibah, hadiah dan wasiat merupakan bagian dari tolong menolong dalam kebaikan yang diperintahkan agama islam.

Dalam hukum Islam, seseorang diperbolehkan untuk memberikan atau menghadiahkan sebagian harta kekayaan ketika masih hidup kepada orang lain. Pemberian semasa hidup itu sering disebut sebagai hibah.