Hukum Ghibah dan Namimah Dalam Islam, Apa Saja Perbedaannya?

Ilustrasi ghiba dan namimah. (Foto: Net)

MOESLIM.ID |Ghibah dan Namimah adalah perilaku akhlak yang buruk yang akan memecah belah persatuan umat serta merobohkan bangunan umat nan kuat.

Sedangkan, definisi ghibah adalah engkau menyebut-yebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci baik dengan ucapan, isyarat, ejekan, atau dalam bentuk tulisan. Hukumnya adalah haram dalam agama Islam.

Allah Shubhanahu wa Ta’ala secara tegas menegaskan dalam firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ 

Baca Juga:  Tato Sudah Ada Sejak Zaman Jahiliyah, Bagaimanakah Hukumnya?

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hujuraat: 12)

Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

Baca Juga:  Hukum Berjabat Tangan Dengan Selain Mahram

“Setiap muslim atas muslim yang lain adalah haram darah, harta dan kehormatannya“. (HR. Muslim no: 2564)