MOESLIM.ID | Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram tahun hijriyah merupakan hari bersejarah dan diagungkan. Pada hari itu disyariatkan untuk berpuasa, namun tetap menjaga agar jangan sampai tasyabbuh dengan orang Yahudi.
Aisyah radhiyallahu anha berkata; “Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun melakukannya pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.” (HR. Bukhari 3/454, 4/102-244, 7/147, 8/177,178)
Dalam riwayat lainnya disebutkan;
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّه بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ نَحْنُ نَصُوْمُهُ تَعْظِيْمًا لَهُ
“Nabi Shallallahu alaihi wasallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: ‘Apa ini?’. Mereka menjawab: ‘Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur’. Maka beliau Rasulullah menjawab: ‘Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi)’, maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu”. (HR. Bukhari: 4/244, 6/429, 7/274, Muslim: 2/795)
Dua hadits ini menunjukkan bahwa suku Quraisy berpuasa pada hari Asyura di masa jahiliyah, dan sebelum hijrahpun Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah melakukannya. Kemudian sewaktu tiba di Madinah, beliau temukan orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, maka Nabi-pun berpuasa dan mendorong umatnya untuk berpuasa.
Kemudian dalam riwayat lainnya disebutkan;
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab: ‘Puasa itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) pada tahun kemarin’.” (HR. Muslim: 2/818-819, Abu Daud 2425)
Keutamaan bulan Muharam yang ada dalilnya yaitu hari ke-9 dan hari ke-10, ketika kita disunnahkan dan lebih ditekankan untuk berpuasa.