Ketamakan Manusia Kepada Harta dan Kedudukan

Ketamakan manusia kepada harta dan kedudukan. (Foto: Net)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;

قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَىٰ حُبِّ اثْنَتَيْنِ : طُوْلُ الْـحَيَاةِ وَحُبُّ الْمَالِ

“Hati orang yang tua renta senantiasa muda dalam mencintai dua perkara, yaitu hidup yang panjang dan cinta terhadap harta”. (HR. Bukhari no. 6420 dan Muslim, no. 1046)

Manusia juga mencintai harta, karena harta merupakan sebab terbesar untuk senantiasa sehat, yang menjadi salah satu sebab panjang umur. Jadi setiap ia merasa hartanya akan habis, bertambah kuatlah kecintaannya kepada harta itu.

Baca Juga:  Mobil Golf Bantu Layani Jemaah Haji Indonesia di Mina

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda;

اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَلَا يَزْدَادُ النَّاسُ عَلَى الدُّنْيَا إِلَّا حِرْصًا، وَلَا يَزْدَادُوْنَ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْدًا

“Hari Kiamat semakin dekat, dan tidak bertambah (kemauan) manusia kepada dunia melainkan semakin rakus, dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allâh melainkan semakin jauh”. (HR. Al Hakim: IV/324)

Panjang angan-angan, merasa masih berusia panjang adalah penyakit berbahaya bagi manusia. Jika penyakit ini menjangkiti seorang muslim, maka itu akan membawa kepada tanda yang lebih buruk lagi.

Baca Juga:  Jenis-Jenis Kufur, Dari yang Ringan Hingga Murtad (3)

Karena penyakit itu, ia mulai menjauhi perintah Allah, enggan bertaubat, semakin cinta kepada dunia, hati menjadi keras dan lupa akan kehidupan akhirat. Naudzu billah.(*)