Kisah Ahmad Tarigan Asal Sumatera Menjadi Mualaf

Ahmad Tarigan asal Sumatera menjadi mualaf. (Foto: Net)

Lalu ustadz Sudirman membuka Alkitab Markus 12 ayat 29, yang bertuliskan kata Yesus dalam Alkitab, dengarlah hai orang Israel, Allah kita, Allah itu Esa. Dengan jelas, Allah itu Esa, artinya Esa tidak bisa dibagi-bagi. Inilah isi kitab yang menambah keislaman Ustadz Sudirman dan umat Islam.

Dalam kitab tersebut menyatakan bahwa Yesus bukan Tuhan, tetapi Yesus mengatakan bahwa ada Allah, Tuhan yang Esa. Kemudian soal radikal, ustadz Sudirman membuka sebuah surah Al Maidah. Dalam surah tersebut berbunyi, bahwa Islam sangat melarang tindakan pembunuhan. Ia pun makin yakin jika Islam bukan teroris.

Baca Juga:  Hukum dan Status Menikahi Pasangan yang Murtad

Proses belajar agama Islam sekitar enam bulan. Kemudian di usianya yang ke-17, ia mantab ingin masuk Islam. Karena umur 17 harus mendapatkan restu dari orang tua, maka ia harus mendapatkan izin dari ayah angkatnya.

Ayah angkatnya sempat mengira Ahmad bercanda soal keinginannya ingin masuk Islam. Ayahnya itu sempat meng-iming-imingi nanti tidak bisa makan babi lagi. Ahmad lalu mengatakan jika tekadnya itu bulat ingin masuk Islam.

Ayah angkatnya itu kemudian marah dan mengambil dua parang untuk diajak adu kekuatan. Namun Ahmad langsung lari keluar rumah.

Baca Juga:  Islam di Kepulauan Falkland, Benarkah Hanya Sembilan Orang?

Namun, ketika ayah kandungnya mengizinkan Ahmad pindah agama, ia di suruh keluar rumah tanpa uang sepeser pun dan di coret dari kartu keluarga. Namun Ahmad bertekad dan siap keluar rumah. Ia kemudian mengatakan pesan haru kepada ayah kandungnya.