Takaful, Sikap Mulia Meringankan Beban Sesama

Takaful sikap mulia meringankan beban sesama. (Foto: Net)

Khadijah radhiyallahu anha berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam; “Sekali-kali tidak, demi Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah menghinakan engkau, sesungguhnya engkau menyambung tali silaturrahim, memikul yang susah, mengusahakan yang tiada, menjamu tamu, dan menolong di atas kebenaran”.

Sedangkan diantara contoh takaful yang membuat masyarakat muslim berbeda dengan non muslim, yaitu menolong orang dililit hutang untuk membayar hutangnya. Sehingga, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemenangan kepada beliau dan baitul mal sudah kaya.

Baca Juga:  MTQ Ke-38 Jawa Barat 2024 Akan Digelar di Bekasi

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;

أَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ, فَمَنْ تُوُفِّيَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فَتَرَكَ دَيْنًا فَعَلَيَّ قَضَاءُهُ 

“Aku lebih utama terhadap orang-orang beriman dari diri mereka sendiri. Maka siapa yang meninggal dunia dari kaum muminin, maka ia meninggalkan hutang, maka akulah yang membayarnya”. (HR. Bukhari no. 5371)

Contoh takaful lainnya adalah membebaskan saudara yang tertawan dengan segala yang mahal dan tak ternilai harganya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Baca Juga:  Wahai Para Istri! Durhaka Kepada Suami Ancamannya Neraka

“Siapa yang menghilangkan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan darinya kesusahan dari kesusahan akhirat”. (Jami Al Ushul 6/562, hadits no. 4793)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sangat bersungguh-sungguh dalam takaful, beliau mencari sahabatnya yang tidak dilihatnya, bertanya tentang persoalan yang dialami mereka.

Takaful dari sisi perasaan seperti halnya mempertanyakan kondisi saudara, merasa tenang atas kondisinya, dan menentramkan perasaannya. Sikaf takaful adalah sifat yang mulia, dan yang lebih mulai lagi adalah sikap menahan diri.(*)