
Kepala komunitas Islam di Slovenia, Mufti Nedzad Grabus mengatakan pembukaan masjid adalah “titik balik dalam kehidupan kita”.
“Slovenia adalah bekas negara bagian Yugoslavia terakhir yang mendapatkan masjid, menjadikan Ljubljana sebagai ibu kota daripada kota provinsi di ujung dunia,” katanya.
Muslim di negara asal Melania Trump yang mayoritas beragama Katolik itu pertama kali mengajukan permintaan untuk membangun masjid pada akhir 1960-an.
Di masa itu Slovenia masih menjadi bagian dari bekas Komunis Yugoslavia. Komunitas Islam di Slovenia akhirnya menerima izin 15 tahun yang lalu, tetapi mendapat tentangan dari politisi dan kelompok sayap kanan, serta masalah keuangan.
Konstruksi, yang dimulai pada 2013, menelan biaya sekitar 34 juta euro (sekitar Rp515 juta), di mana 28 juta euro merupakan sumbangan Qatar, kata Grabus.