Abu Jahal, Si Penentang Terkeras Dakwah Rasulullah

MOESLIM.ID | Kepribadian Abu Jahal merupakan sosok yang terkumpul di dalamnya berbagai sifat yang buruk. Hal itu membuat kepribadiannya menjadi keras, menerima berbagai macam bentuk kerendahan.

Kesombongan menampakkan sikap memburu ketenaran dan menjadi buah bibir serta pujian yang muluk di balik perbuatannya, itulah barometer baginya menuju kepemimpinan tertinggi, di antara para pembesar Quraisy di Ummul Qura dan sekitarnya.

Dia ikut serta dalam obrolan mereka dan acara begadang di majlis, maupun tempat pertemuan sekitar Masjidil Haram hingga mereka menjadikannya anggota musyawarah, serta salah satu dewan perwakilan dalam berbagai kejadian.

Baca Juga:  Uwais Al Qarni, Pemuda yang Berbakti Pada Orang Tua

Barangkali yang menjadi sebab paling pokoknya berpalingnya dari dakwah dan penentangannya, adalah apa yang dimiliki oleh para pemimpin berhala, berupa peran dominan kala itu.

Para pemimpin khususnya orang-orang kaya menikmati imbas kepemimpinannya, belum lagi soal kuatnya kefanatikan taqlid pada masyarakat Mekah, seperti kefanatikan suku dan kekeluargaan.

Inilah yang menjadikan Abu Jahal bersikukuh dengan sikap permusuhannya, dia takut orang-orang kuat masuk Islam hingga menggeser kepemimpinannya. Akan tetapi Allah menyempurnakan Cahaya-Nya walau orang-orang musyrik membencinya. Orang-orang dari kaumnya, Bani Makhzum melindungi Abu Jahal dan menolongnya.

Baca Juga:  Kisah Hidup Qorun yang Sombong Dengan Kekayaannya

Abu Jahal sangat fanatik kepada adat-istiadat Jahiliyah, tidak mempedulikan apapun dalam mempertahankannya. Dia tidak bersikap lembut dan tidak pula memperhatikan kehormatan seseorang. Maka dengan kefanatikan yang buta lagi usang ini, dia jauh dari keimanan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Abu Jahal mempropagandakan pembunuhan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada kaum musyrikin.

Tindakan seperti ini membuat Abu Jahal mulai mereka-reka tipu daya untuk Islam. Dia tercatat memiliki sikap-sikap licin yang menunjukkan keburukan dan kebejatan hatinya, bahkan ragu akan kejantanannya.

Baca Juga:  Hanzhalah, Syuhada yang Dimandikan Oleh Malaikat (2)

Abu Jahal berbuat kejelekan terhadap kaum muslimin tidak sebatas kaum muslimin yang berada di Mekah saja, melainkan dia menyakiti orang yang datang berkunjung ke Mekah, berniat umrah atau berdagang dan lain-lain, maka kami paparkan salah satu bentuk tindakan tersebut.(kisahmuslim.com)

Referensi Lainnya, klik: https://www.jabarnews.com