Abu Qilabah yang Mengajarkan Sabar dan Syukur

Ilustrasi kisah Abu Qilabah. (Foto: Net)

Moeslim.id | Nama Abu Qilabah tidaklah asing karena sering disebutkan dalam isnad-isnad hadits. Terutama, karena ia seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik.

Sahabat ini merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Karena itu, nama Abu Qilabah sering disebut secara berulang-ulang, seiring diulangnya nama Anas bin Malik.

Abu Qilabah bernama Abdullah bin Zaid al Jarmi, ia adalah seorang yang penyabar dan taat kepada Allah, ia salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari al Bashroh.

Baca Juga:  Perang Uhud, Dendam Kaum Kafir Pada Kekalahan Badar (2)

Abu Qilabah pernah berkata; “Tidakkah engkau melihat yang telah dilakukan Robbku kepadaku?. Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, maka tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada-Nya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidahku ini”.

“Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada-Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api Neraka, Inna lillah wainna ilaihi roji’uun’.