MOESLIM.ID | Dia adalah Abu Sufyan Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Firh al Qurasyi al Umawi. Ia dilahirkan 10 tahun sebelum tahun gajah. Dan memeluk Islam jelang peristiwa Fathu Mekah atau saat Fathu Mekah.
Abu Sufyan memeluk Islam pada penaklukkan Kota Mekah. Dan setelah itu ia menjadi muslim yang taat, yang baik keislamannya. Setelah memeluk Islam, ia turut serta di Perang Hunain dan Perang Yarmuk menghadapi Romawi.
Allah muliakan Abu Sufyan dengan menjadi salah seorang sahabat Rasulullah bahkan menjadi mertua beliau. Dan di masa tuanya, beliau mengalami kebutaan.
Dalam perjalanan Fathu Mekah, saat Rasulullah tiba di Marr al Zahran, Abbas bin Abdul Muttalib berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, kalau Muhammad berhasil masuk Mekah dengan cara kekerasan sebelum kalian meminta jaminan keamanan, itu adalah kehancuran untuk Quraisy selama-lamanya.”
Di hari Fathu Mekah, panji perang dipegang oleh Saad bin Ubadah. Lalu ia melewati Abu Sufyan. Saat itu Abu Sufyan telah memeluk Islam. Saad berkata padanya, “Hari ini adalah hari peperangan. Hari dimana yang haram menjadi halal. Dan pada hari ini, Allah akan hinakan orang-orang Quraisy.”