
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
“Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku”.
Maksud dari perkataan nabi Zakariya adalah ia tidak pernah capek untuk berdoa pada Allah walau belum mendapatkan maksud yang ia minta.
Hal ini menunjukkan bahwa bertawassul dengan menyebut doa-doa kita yang telah terkabul sebelumnya untuk mendapatkan pengabulan doa lainnya.
Nabi Zakariya tidak sekedar meminta anak atau keturunan dan ingin berbangga dengan anaknya tersebut. Permintaan Zakariya berbeda dengan menusia lainnya, yang hanya ingin meraih maslahat dunia.
Nabi Zakariya meminta maslahat pada agama atau kebaikan akhirat. Yang Zakariya inginkan adalah anak yang shalih yang dapat menegakkan agama dan melanjutkan ajaran sepeninggalnya.








