MOESLIM.ID | Pada tanggal 8 Ramadhan 83 H, lahirlah seorang tokoh besar ahlul bait, Ja’far bin Muhammad bin Ali (Zainal Abidin) bin Husein bin Ali bin Abu Thalib rahimahullah. Beliau lahir di Kota Madinah An Nabawiyah.
Di kota nabi ini pula beliau tumbuh besar di tengah lingkungan ilmu dan agama. Ia banyak mempelajari ilmu agama dari ayahnya. Juga dari kakek pihak ibunya, Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Ash Shiddiq, yang terkenal sebagai salah satu ahli fikih Madinah.
Ja’far Ash Shadiq adalah seorang ulama mujtahid. Di antara kaidah ushul yang ia rumuskan adalah:
أن الأصل في الأشياء الإباحة حتى يرد فيها نهي
“Hukum asal dari sesuatu itu adalah boleh sampai ada yang melarangnya.”
Ia termasuk ulama yang berpendapat tidak ada qiyas. Karena qiyas merupakan logika. Semuanya harus dikembalikan pada apa yang termaktub dalam Alquran dan sunnah. Beliau adalah ulama Ahlussunnah wal Jamaah. Meskipun onrag-orang Syiah mengklaim bahwa beliau adalah imam mereka.
Banyak ulama besar berguru kepada Ja’far Ash Shadiq. Yang terkenal di antara mereka adalah Imam Abu Hanifah, Imam malik bin Anas, dan anaknya sendiri, Musa bin Ja’far.