Kisah Ashabul Kahfi, Penggugah Keimanan Dari Kawanan Pemuda (1)

Ilustrasi kisah Ashhbul Kahfi. (Foto: Net)

Allah Azza wa Jalla mengabarkan bahwa mereka adalah para pemuda yang lari untuk menyelamatkan keimanan mereka dari kaum mereka yang sudah terjerat oleh kesyirikan dan pengingkaran terhadap hari kebangkitan, supaya fitnah itu tidak menimpa mereka. Mereka mengungsi ke sebuah goa yang  berada di gunung.

Ketika memasuki gua tersebut, mereka berdoa kepada Allah memohon rahmat dan belas-kasih-Nya. Permohonan mereka tersebut merupakan doa yang agung dan mencakup seluruh kebaikan.

Dari doa para pemuda itu, mereka telah menggabungkan atau memadukan antara (usaha yaitu) lari dari fitnah dengan menuju ke suatu tempat yang bisa menjadi persembunyian, (dipadukan) dengan ketundukan dan permintaan kepada Allâh agar dimudahkan urusannya, dan tidak menyandarkan urusan-urusan kepada diri mereka sendiri dan kepada sesama makhluk lainnya.

Baca Juga:  Umamah, Cucu Pertama dan Kesayangan Rasulullah

Tentang jadi diri para pemuda tersebut, Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (QS. Al Kahfi: 13)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan, mereka adalah sekumpulan pemuda yang menerima kebenaran dan lebih lurus jalannya daripada generasi tua dari kalangan mereka, yang  justru menentang dan bergelimang dengan agama yang bathil.