
Sekembalinya Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam dan para sahabat dari peperangan, Hamnah Radhiyallahu anha, isteri Mush’ab menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam lantas mengabarkan kematian saudaranya, Abdullah bin Jahsyi Radhiyallahu anhu. Beliau ber-istirja dan meminta ampun kepada Allah.
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam pun mengabarkan kematian pamannya dari jalur ibu, yaitu Hamzah bin Abdul Muththalib. Wanita itu pun kembali beristirja dan memohon ampun kepada Allah.
Akan tetapi, tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam mengabarkan kematian Mush’ab bin Umair, isterinya berteriak histeris.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam bersabda; “Sesungguhnya, seorang suami itu memiliki tempat tersendiri dalam hati isterinya. Dia terlihat tegar tatkala mendengar kematian paman dan saudaranya. Akan tetapi, dia akan berteriak histeris terhadap suaminya”.(*)








