
Untuk menyukseskan misi mereka dalam perang Uhud ini, kaum Quraisy berhasil mengumpulkan 3 ribu pasukan yang terdiri dari kaum Quraisy dan suku-suku yang loyal kepada Quraisy seperti Bani Kinanah dan penduduk Tuhamah. Mereka memiliki 200 pasukan kuda dan 700 pasukan bertameng.
Mereka mengangkat Khalid bin Walid sebagai komandan sayap kanan, sementara sayap kiri di bawah komando Ikrimah bin Abu Jahl. Mereka juga mengajak beberapa orang wanita untuk membangkitkan semangat pasukan Quraisy dan menjaga mereka supaya tidak melarikan diri. Sebab jika ada yang melarikan diri, dia akan dicela oleh para wanita ini.
Sebelum perang Uhud ini berkecamuk, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam diperlihatkan peristiwa yang akan terjadi dalam perang ini melalui mimpi. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menceritakan mimpi ini kepada para Sahabatnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
رَأَيْتُ فِي رُؤْيَايَ أَنِّي هَزَزْتُ سَيْفًا فَانْقَطَعَ صَدْرُهُ فَإِذَا هُوَ مَا أُصِيبَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ أُحُدٍ ثُمَّ هَزَزْتُهُ بِأُخْرَى فَعَادَ أَحْسَنَ مَا كَانَ فَإِذَا هُوَ مَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنَ الْفَتْحِ وَاجْتِمَاعِ الْمُؤْمِنِينَ وَرَأَيْتُ فِيهَا بَقَرًا وَاللَّهُ خَيْرٌ فَإِذَا هُمُ الْمُؤْمِنُونَ يَوْمَ أُحُدٍ وَإِذَا الْخَيْرُ مَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْخَيْرِ وَثَوَابِ الصِّدْقِ الَّذِي آتَانَا اللَّهُ بَعْدَ يَوْمِ بَدْرٍ
“Aku bermimpi mengayunkan pedang lalu pedang itu patah. Itu (isyarat) musibah yang menimpa kaum Muslimin dalam Perang Uhud. Kemudian saya ayunkan lagi pedang itu lalu pedang itu baik lagi, lebih baik dari sebelumnya. Itu (isyarat) kemenangan yang Allah Ta’ala anugerahkan dan persatuan kaum Muslimin. Dalam mimpi itu saya juga melihat seekor sapi dan apa yang Allah lakukan itu adalah yang terbaik, Itu (isyarat) terhadap kaum Muslimin (yang menjadi korban) dalam perang Uhud. Kebaikan adalah kebaikan yang Allah Azza wa Jalla anugerahkan dan balasan kejujuran yang Allah Azza wa Jalla karuniakan setelah perang Badar”.(HR. Bukhari, Al-Fath, 14/123-124, no. 3622 dan Muslim, 4/1779-1780, no. 2272)
Bersambung…