Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina tahun 2006 dan mengalahkan organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan.
Berdasarkan prinsip-prinsip fundamentalisme Islam yang memperoleh momentum di seluruh dunia Arab pada 1980-an, Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifadhah Pertama sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir.
Sheikh Ahmed Yassin sebagai pendiri menyatakan pada 14 Desember tahun 1987, dan Piagam Hamas menegaskan pada tahun 1988, bahwa Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan zionis dan mendirikan negara Islam di wilayah tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Pada bulan Juni 2008, sebagai bagian dari gencatan senjata yang ditengahi Mesir, Hamas menghentikan serangan roket dan melakukan beberapa upaya untuk mencegah serangan oleh organisasi lain.
Setelah masa tenang selama empat bulan, konflik meningkat ketika zionis melakukan aksi militer dengan tujuan untuk mencegah penculikan yang direncanakan oleh Hamas, menggunakan terowongan yang digali di bawah pagar keamanan perbatasan, dan menewaskan tujuh operator Hamas.
