Sifat Mulia Nabi Yahya dan Diselamatkan Dari Syetan

Ilustrasi kisah nabi Yahya. (Foto: Net)

MOESLIM.ID | Ketika Nabi Yahya tumbuh dan sudah bisa memahami kata-kata, Allah memerintahkan dia untuk diajarkan Al Kitab (Taurat) dengan penuh kesungguhan. Mempelajari Al Kitab yang dimaksud di sini adalah taurat yang saling dikaji di antara kaumnya.

Nabi Yahya pun menjalankan perintah Rabbnya, menerima kandungan Al Kitab, selain menghafal, ia pun memahaminya. Itulah kecerdasan dan kepintaran yang diberikan pada Yahya yang tidak didapatkan pada lainnya. Sehingga itulah mengapa walau masih kecil, ia sudah mengenal dan memahami hukum-hukum Allah.

Baca Juga:  Musa Bin Nushair Sang Penakluk Andalusia dan Maghrib

Nabi Yahya memiliki sifat hanan dari sisi Allah, yaitu kasih sayang, urusannya dimudahkan, keadaannya diperbaiki, dan istiqamah dalam amalannya.

Nabi Yahya juga dianugerahi ketakwaan, yaitu semangat melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran. Itulah wali Allah. Seseorang disebut wali Allah jika beriman dan bertakwa. Orang yang bertakwa inilah yang dijanjikan surga serta diberikan ganjaran di dunia dan di akhirat.

Nabi Yahya juga dikaruniai kesucian, yaitu bersih dari dosa, hatinya suci, akalnya jernih, terhindar dari sifat dan akhlak yang tercela, juga dikaruniai akhlak yang luhur serta sifat-sifat lain yang terpuji.