Tokoh yang Terlibat Dalam Penaklukkan Kota Mekah

Ilustrasi penaklukkan kota Mekah. (Foto: Net)

Kemudian terjadilah pembantaian di tanah haram. Peristiwa ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian damai yang telah disepakati, perjanjian damai Hudaibiyah telah dirobek-robek oleh orang-orang Quraisy karena membiarkan sekutu mereka membantai sekutu Nabi Muhammad.

Sampailah kabar tersebut ke telinga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, beliau pun memenuhi janjinya terhadap sekutunya, Bani Khuza’ah. Abu Sufyan (yang saat itu masih kafir) datang langsung menemui Rasulullah di Madinah, melobi beliau agar mau memaafkan penghianatan tersebut.

Setelah ditolak mentah-mentah oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, Abu Sufyan datang menemui istri Rasulullah yang merupakan anak kandungnya, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, agar anaknya mau melobi Rasulullah.

Baca Juga:  Kisah Nabi Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah

Ternyata Ummu Habibah pun tegas menolak keinginan sang ayah, bahkan ia tidak sudi tikar yang biasa dipakai Rasulullah duduk di rumahnya diduduki sang ayah yang kala itu adalah musuh Allah dan Rasul-Nya.

Abu Sufyan terus melobi orang-orang dekat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sampai Abu Bakar, Umar, dan Ali bin Abi Thalib, agar melobi Rasulullah untuk mengurungkan niat menyerang Mekah. Mereka semua tidak bisa memberikan solusi bagi Abu Sufyan. Ia pun pulang ke Mekah dan membawa kabar genting bahwa Muhammad akan menyerang Mekah.