Hukum Nadzar yang Dibolehkan dan yang Terlarang Dalam Islam

Hukum nadzar yang dibolehkan dan yang terlarang.

Allah Ta’ala juga memuji orang yang memenuhi nadzarnya, Allah Ta’ala berfirman:

يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا

“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan: 7)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيْعَ اللهَ فَلْيُطِعْهُ وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ.

“Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah ia mentaati-Nya, dan barangsiapa nadzar untuk bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah ia berbuat maksiat kepada-Nya.” (HR. Bukhari: 6696, Abu Dawud: 3265)

Baca Juga:  Keutamaan Pahala Menjenguk Orang yang Sakit

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّهُ لاَ يَرُدُّ شَيْئًا وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ.

“Sesungguhnya hal itu tidak bisa menolak sesuatu, ia hanya akan mengeluarkan seseorang dari kekikiran.” (HR. Bukhari: 6693, Muslim: 1639)