
“Tidak hanya makanan gratis yang bergizi, tetapi kami juga ingin membangun ekosistem ketahanan pangan di pesantren. Misalnya, melalui program hidroponik yang dapat mendukung keberlanjutan program ini dalam jangka panjang,” jelasnya.
Selain distribusi makanan, program ini juga mencakup literasi dan edukasi kepada para santri dan pengelola pesantren tentang pentingnya konsumsi makanan yang bergizi, halal, dan toyib.
“Ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga membangun karakter generasi emas yang sehat lahir dan batin. Dengan makanan halal dan tayib, kita dapat membangun generasi kuat yang sesuai dengan visi MUI untuk mencetak umat yang berkualitas,” paparnya.
Lebih lanjut, Ma’rifah berharap program ini dapat menjadi salah satu program unggulan MUI yang berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas kehidupan para santri.
“Kami berharap gerakan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan generasi santri yang sehat, berdaya saing, dan berkontribusi bagi bangsa,” pungkasnya.(*)