
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran”. (QS. Al Qamar: 17)
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata; “Kalau bukan karena kemudahan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia niscaya tidak ada seorang pun yang bisa membaca Kalamullah”. (Ad Durrul Mantsur: 7/676). Dan di antara kemudahannya adalah mudah dibaca dan menghafalnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang keutamaan menghafal Al Qur’an;
إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِى جَوْفِهِ شَيْئٌ مِنَ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخرب
“Sesungguhnya orang yang tidak ada sedikitpun Al Qur’an di dalam rongganya, ia seperti rumah yang runtuh”. (HR. At Tirmidzi: 2910)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengutamakan di antara para sahabatnya menurut kadar hafalan Al Qur’an mereka, apabila mengutus pasukan beliau mengangkat imam dalam shalat bagi yang paling banyak hafalannya, mengedepankan di liang lahat bagi yang paling banyak hafalannya.
Banyak sekali dorongan dan motivasi untuk lebih giat menghafal Al Qur’an. Memang tidak disebutkan secara pasti berapa jumlah sahabat yang hafal Al Qur’an, namun disebutkan bahwa dalam perang Yamamah telah terbunuh tujuh puluh orang sahabat yang hafal Al Qur’an.(*)