
Setelah gigih berdakwah selama tiga bulan di keluarga pendeta Alfonso, akhirnya pendeta itu bersama keluarganya mengucapkan kalimat syahadat. Akibatnya tanah Irian geger dan Fadlan Garamatan ditahan selama tiga bulan tanpa pengadilan.
Setelah keluar dari tahanan Fadlan Garamatan tidak kapok dan kembali berdakwah. Kali ini ia menuju tempat bernama Kampung Gayem. Baru sampai ditempat tersebut kepala suku langsung melempar tombak ke salah satu kaki Fadlan Garamatan dan tepat mengenai betisnya.
Ia pun harus masuk rumah sakit selama beberapa minggu. Setelah sembuh ia kembali datang ke Kampung Gayem lagi hingga akhirnya kepala suku yang menombak kakinya masuk Islam. Tapi lagi-lagi, setelah mengislamkan seorang tokoh, Fadlan Garamatan ditangkap dan dipenjara lagi, kali ini selama enam bulan.(*)