
Ia menjadi pemimpin penting dalam Konferensi Dunia tentang Agama dan Perdamaian. Sebuah gambar yang menarik menunjukkan ketika dia berbaris, Al Qur’an di tangan, di bawah panji bendera CPSA (Partai Komunis Afrika Selatan).
Pada tahun 1990 Esack meninggalkan Afrika Selatan untuk melanjutkan studi teologinya. Dia meraih gelar PhD dari Universitas Birmingham, Inggris, dan mengejar studi pascadoktoral dalam hermeneutika Alkitab di Sekolah Pascasarjana Filsafat dan Teologi Sankt Georgen, Frankfurt, Jerman.
Esack juga terlibat dengan organisasi Positive Muslims, yang didedikasikan untuk membantu Muslim positif HIV di Afrika. Program Muslim yang positif mencakup kegiatan pencegahan, lobi, dan penelitian, tetapi fokus utama dari pekerjaan organisasi ini adalah konseling dan dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Pada Mei 2005 Farid Esack menyampaikan Kuliah Mandela kedua yang disponsori oleh Institut Belanda untuk Afrika Selatan di Amsterdam.
Pada 2007-2008 Esack adalah Profesor Tamu Studi Islam Pangeran Al-Walid bin Talal di Harvard Divinity School di Cambridge, Massachusetts.