Muzdalifah, Hamparan Pasir Pelepas Lelah Ibadah Haji

MOESLIM.ID | Muzdalifah (مزدلفة‎) adalah daerah terbuka di antara Mekkah dan Mina di Arab Saudi yang merupakan tempat jamaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah bertolak dari Arafah.

Muzdalifah terletak di antara Ma’zamain (dua jalan yang memisahkan dua gunung yang saling berhadapan) Arafah dan lembah Muhassir. Luas Muzdalifah adalah sekitar 12,25 km², di sana terdapat rambu-rambu pembatas yang menentukan batas awal dan akhir Muzdalifah.

Jamaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah bergerak menuju Muzdalifah saat setelah terbenamnya matahari (waktu Maghrib). Di Muzdalifah jamaah haji melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara digabungkan dan disingkat (jamak qashar) dan bermalam di sana hingga waktu fajar. Di Muzdalifah jamaah haji mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah.

Baca Juga:  Inilah Tanda-Tanda Haji Mabrur, Pahalanya Masuk Surga

Bermalam di Muzdalifah hukumnya wajib dalam haji. Maka siapa saja yang meninggalkannya diharuskan untuk membayar dam. Dianjurkan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, bermalam hingga memasuki waktu shalat Subuh, kemudian berhenti hingga fajar menguning.

Namun bagi orang-orang yang lemah, seperti kaum wanita, orang-orang tua dan yang seperti mereka, boleh meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam. Setelah shalat Subuh, jamaah haji berangkat menuju ke Mina.

Setelah bermalam di Muzdalifah, para Jemaah akan bergerak menuju Mina. Di sini ada tiga tempat atau lokasi untuk melempar jumrah, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula.

Baca Juga:  Kemenag Persiapkan Teknis Pelaksanaan Umrah 2022

Di Mina jemaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jemaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau malam tanggal 11,12,13 Dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.(bbs)