MOESLIM.ID | Ta’min adalah bahasa arab yang bermakna mengucapkan kata “Aamiin” setelah selesai membaca surat Al Fatihah dan ketika mendengar do’a orang lain. Menurut kebanyakan para ulama, kata “Aamin” itu sendiri bermakna “Ya Allah kabulkanlah!” Imam Ibnu Abdilbarr rahimahullah menyatakan, “Menurut para ulama, kata Aamiin itu bermakna ‘Ya Allah kabulkanlah doa-doa kami’.” (At Tamhid 7/9)
Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan, “Maknanya menurut mayoritas ulama adalah ‘Ya Allah kabulkanlah’ dan ada yang menyatakan lain namun masih kembali semuanya kepada makna ini.” (Fathul Bari, 2/262)
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِذَا قَالَ الإِمَامُ: {غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولُوا: آمِينَ، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Jika imam membaca, “Ghairil Maghdhuubi Alaihim waladh Dhallin”, maka ucapkanlah ‘Aamiiin’. Karena siapa saja yang mengucapkan ‘Aamiiin’ bersamaan dengan ucapan ‘Aamiiin’ malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 782 dan Muslim no. 410)
Dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu anhu, beliau mengatakan,
إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَنَا فَبَيَّنَ لَنَا سُنَّتَنَا وَعَلَّمَنَا صَلَاتَنَا. فَقَالَ: ” إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذْ قَالَ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] ، فَقُولُوا: آمِينَ، يُجِبْكُمُ اللهُ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberi khutbah kepada kita, lalu menjelaskan kepada kita sunnah-sunnahnya, dan mengajarkan kepada kita tentang shalat kita. Beliau bersabda: “Apabila kalian shalat, maka luruskanlah shaf-shaf kalian. Kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian. Apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Dan apabila dia mengucapkan, “Ghairil Maghdhuubi Alaihim waladh Dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat)”, maka katakanlah, “Aamiin”. Niscaya Allah akan mengabulkan doa kalian.” (HR. Muslim no. 410)
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Apabila imam mengucapkan “aamiin”, maka ucapkanlah “aamiin”. Karena barangsiapa yang mengucapkan “aamiin” berbarengan dengan ucapan “aamiin” malaikat, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR. Bukhari no. 780 dan Muslim no. 410)
Dari hadits-hadits yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa faidah penting:
Pertama, sesungguhnya malaikat itu mengucapkan “aamiin” bersama-sama dengan orang yang shalat. Makna yang paling mendekati dari hadits tersebut adalah malaikat yang diijinkan untuk mengucapkan aamiin bersama imam, bukan semua malaikat. Wallahu a’alam. (Fathul Baari, 2: 265)
Kedua, siapa saja yang mengucapkan “aamiin” bersamaan dengan ucapan “aamiin” yang diucapkan oleh malaikat, maka dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni.
Ketiga, Allah Ta’ala menjawab dan mengabulkan doa mereka.
Tiga perkara ini menunjukkan keutamaan mengucapkan aamiin di belakang imam. Dan juga keutamaan menjaga agar tidak terlambat mendatangi shalat berjamaah. Perhatikanlah, bagaimanakah ucapan yang singkat dan ringan ini, namun memiliki keutamaan yang sangat besar di sisi Allah Ta’ala. Keutamaan yang paling besar adalah ketika dosa-dosa diampuni dan doa-doa kita akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala.(dzn)
Referensi Lainnya, klik: https://www.jabarnews.com