MOESLIM.ID | Perjuangan dakwah nabi Nuh alaihissalam tidaklah sebentar, yaitu selama 950 tahun menghadapi kaumnya yang kufur. Kaum Nuh adalah kaum yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tidak hanya melakukan kekufuran, mereka juga senantiasa menantang Nabi Nuh untuk mendatangkan adzab sebagai bukti kebenaran dakwahnya itu.
Selain menghadapi kaum yang kafir dan ingkar, bahkan istrinya sendiri melakukan pengkhianatan dan ikut ke dalam golongan orang-orang kafir yang menentang dakwahnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
“Allah menjadikan isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara para hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”. (QS. At Tahrim: 10)
Pengkhianatan yang dilakukan oleh isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth Alaihis Salam adalah pengkhianatan dalam agama. Karena kedua wanita tersebut tetap berada dalam kekafiran mereka.
Keduanya mengkhianati suami-suami mereka dalam agama, karena mereka tidak memeluk agama suami-suami mereka. Ini dianggap sebuah bentuk pengkhianatan.