Pertempuran Ain Jalut, Mongol Kalah di Palestina (1)

Ilustrasi pertempuran Ain Jalut. (Foto: Net)

Pada tahun yang sama, Hulagu mengirim dua utusan ke Kairo untuk membawa surat ancaman. Isi surat itu meminta agar Mamluk tunduk. Qutuz merespons dengan memenggal kedua utusan itu dan kepalanya ditaruh di gerbang Kairo.

Sementara itu, posisi Kekaisaran Mongol di Persia dan Suriah tersendat oleh kematian Khan Agung Mongke Khan. Informasi ini baru sampai ke Hulagu yang merupakan adik dari Mongke. Kematian ini berpengaruh pada perebutan kekuasaan Kekaisaran Mongol di seluruh tanah kuasanya.

Baca Juga:  Abu Bakar Bin Abi Syaibah, Hafidz yang Luar Biasa

Hulagu pun harus ke Karakorum saat hubungannya dengan Kekaisaran Mamluk memanas. Dia tidak berminat menjadi Khan Agung, tetapi dia datang karena ingin melihat adiknya yang berkuasa di Tiongkok, Kubilai Khan, dilantik.

Proses pewarisan takhta di Kekaisaran Mongol terganggu akibat Ariq-Boke yang berkuasa di Mongolia meminta dirinya sebagai Khan Agung. Perselisihan ini membuat Hulagu terpaksa membawa sebagian pasukannya untuk bersiap jika ada perebutan.

Hulagu menyisakan 20.000 tentara di Suriah dengan komando dipegang oleh jenderalnya yang bernama Ketbuqa. Qutuz melihat momen ini berharga untuk memukul mundur mereka yang hendak mengancam Kekaisaran Mamluk. Pasukan dengan kekuatan yang kurang lebih setara maju menuju Palestina.

Baca Juga:  Pertempuran Ain Jalut, Mongol Kalah di Palestina (2)

Bersambung… (*)