
Pada 1983, pergerakan Islam Palestina menggelar sebuah konferensi internal tertutup di sebuah negara Arab. Konferensi ini diikuti delegasi dari Tepi Barat, Jalur Gaza dan pengungsi Palestina dari berbagai negara tetangga.
Konferensi ini dianggap sebagai pijakan berdirinya Hamas. Mashal adalah bagian dari proyek kepemimpinan untuk membangun pergerakan Islam Palestina. Setelah 1984, dia menyerahkan seluruh waktunya untuk proyek tersebut.
Mashal tinggal di Kuwait sampai pecah Perang Teluk pada 1991. Ketika Iraq menginvasi Kuwait, ia pindah ke Yordania dan mulai bekerja secara langsung dengan Hamas. Dia kemudian menjadi anggota Biro Politik Hamas sejak pendiriannya dan ketua sejak 1996.
Pada 1999, Hamas dilarang di Yordania. Raja Abdullah menuduh Hamas menggunakan negaranya untuk aktivitas-aktivitas ilegal, dan percobaan Hamas untuk mengganggu perjanjian damai antara Israel dan Yordania.
Tahun itu juga, Yordania menahan para pemimpin elit Hamas, termasuk Mashal, Mousa Abu Marzook dan lima orang lain saat baru sampai di Yordania dari Iran. Mereka didakwa menjadi anggota organisasi terlarang di Yordania, dan kepemilikan ilegal senjata ringan dan granat tangan, penipuan dan penggalangan dana ilegal.








